Sabtu, 26 April 2014

tradisi kartini

sempat berbincang dengan pak eko, salah satu karyawan di smansa terkait lomba di hari kartini.
wk wk, lucu juga, pak eko terdengar risih sekali dengan adanya lomba2 seperti itu. bukannya mendidik, tapi hanya seperti ajang2 yang sia-sia, begitu kata beliau.
benar juga, mungkin sudah mentradisi, acara-acara seperti itu dilakukan di even2 peringatan hari kartini. mungkin tidak sepenuhnya salah, hanya saja, kalau dipikir-pikir, memang gak memiliki manfaat jangka panjang.
kemudian kostum yang digunakan. bisa saja niat si pemakai jadi melenceng, bukan lagi untuk melestarikan budaya, malah jadi ajang pamer. sampai rela menyewa baju hingga beratus2 ribu. tuh, kan jadi pemborosa, belum lagi salon, sepatu, dan lain2.
sekedar refreshing mungkin gak masalah. tapi, bukankah jika ada yang lebih bermanfaat, mengapa tidak?
peringatan hari kartini tak sekedar bisa berpakaian kebaya, berlenggak-lenggok di panggung dan menjawab pertanyaan2. nah, mungkin akan jadi lebih bermanfaat bagi orang banyak jika peringatan itu berbentuk bakti sosial, pengadaan seminar2, atau kajian ilmu. atau lomba2 seperti mencipta puisi, cerpen, tulisan motivasi, lomba prakarya, yang hasilnya bisa di jual, trus di sumbangin uangnya.
mugnkin saatnya mengubah tradisi yang telah ada bertahun2 lalu. toh, bu kartini mungkin juga gak mau tuh generasi wanita yang cantik, pintar, namun hanya sebatas di panggung saja. ya, itu sih bukan habis gelap terbitlah terang, malah habis gelap, jadi tambah gulita :p

Tidak ada komentar:

Posting Komentar