terhenyak
saya membaca salah satu postingan teman di fb. isinya tentang surat
dari Abdullah Al Ghaza yang Mengaku dari Gaza City-Jalur Gaza.
beliau begitu kagum dengan indonesia, ah semoga bayangan baik beliau tentang negeri ini benar2 akan menjadi kenyataaan
namun satu hal yang sedikit menggelitik pikiran saya, pertanyaan beliau mengenai bayi2 di indonesia
beliau heran dengan orang di negeri ini yang gemar membuang bayi atau mengaborsi. sedangkan bagi mereka, nyawa seorang bayi sangatlah berharga.
ah„ belum lagi jika beliau mendengar tentang kasus penghilangan nyawa seseorang karena hal yg sepele… barangkali, kekaguman beliau terhadap negeri ini merosot 90%..
sejenak saya berpikir, merenung, ya, memang begitu mudahnya nyawa melayang di negeri ini, mungkin hampir sama dengan di palestina, nyawa begitu mudah hilang dari jasad, namun berbeda, sungguh berbeda.
di sana, nyawa hilang karena berjuang, mempertahankan tanah islam, tapi di sini, miris sekali, tak sedikit nyawa hilang hanya karena masalah sepele. percintaan, hutang, putus asa misalnya.
nampak sekali, mental manusia di negeri ini sangat lemah.
dan nyawa manusia di negeri ini begitu murah.
bahkan seakan tak ada harganya. miris memang ketika mendengar bayi2 yang sangat sering ditemkan telah tidak bernyawa, atau remaja2 yang rela mengakhiri hidupnya, atau pembunuhan terhadap pacar, suami, atau istri.
ya miris
karena, seakan nyawa hanya ibarat barang loakan,
hingga timbul pertanyaan, mengapa mental kita begitu lemah?
karena kita M, manja. dengan segala fasilitas, kemudahan, keringanan, harta, tempat yang aman, sehingga, tak ada sama sekali mental pejuang,
tak terpikir bahwa hidup ini bukan sekedar untuk bernapas, makan, tidur saja.. tapi hidup ini tentang berjuang
mereka, di sana berjuang mempertahankan tanah islam, kita di sini seharusnya bisa berjuang melawan hawa nafsu, berjuang melawan lena akan kenikmatan dunia.
mungkin memang seharusnya begitu.
hingga tak ada lagi yang menganggap nyawa hanya bagai barang loakan,
beliau begitu kagum dengan indonesia, ah semoga bayangan baik beliau tentang negeri ini benar2 akan menjadi kenyataaan
namun satu hal yang sedikit menggelitik pikiran saya, pertanyaan beliau mengenai bayi2 di indonesia
beliau heran dengan orang di negeri ini yang gemar membuang bayi atau mengaborsi. sedangkan bagi mereka, nyawa seorang bayi sangatlah berharga.
ah„ belum lagi jika beliau mendengar tentang kasus penghilangan nyawa seseorang karena hal yg sepele… barangkali, kekaguman beliau terhadap negeri ini merosot 90%..
sejenak saya berpikir, merenung, ya, memang begitu mudahnya nyawa melayang di negeri ini, mungkin hampir sama dengan di palestina, nyawa begitu mudah hilang dari jasad, namun berbeda, sungguh berbeda.
di sana, nyawa hilang karena berjuang, mempertahankan tanah islam, tapi di sini, miris sekali, tak sedikit nyawa hilang hanya karena masalah sepele. percintaan, hutang, putus asa misalnya.
nampak sekali, mental manusia di negeri ini sangat lemah.
dan nyawa manusia di negeri ini begitu murah.
bahkan seakan tak ada harganya. miris memang ketika mendengar bayi2 yang sangat sering ditemkan telah tidak bernyawa, atau remaja2 yang rela mengakhiri hidupnya, atau pembunuhan terhadap pacar, suami, atau istri.
ya miris
karena, seakan nyawa hanya ibarat barang loakan,
hingga timbul pertanyaan, mengapa mental kita begitu lemah?
karena kita M, manja. dengan segala fasilitas, kemudahan, keringanan, harta, tempat yang aman, sehingga, tak ada sama sekali mental pejuang,
tak terpikir bahwa hidup ini bukan sekedar untuk bernapas, makan, tidur saja.. tapi hidup ini tentang berjuang
mereka, di sana berjuang mempertahankan tanah islam, kita di sini seharusnya bisa berjuang melawan hawa nafsu, berjuang melawan lena akan kenikmatan dunia.
mungkin memang seharusnya begitu.
hingga tak ada lagi yang menganggap nyawa hanya bagai barang loakan,