Rabu, 23 Juli 2014

tetangga dan palestina


terlalu jauh untuk membandingkan dengan anak2 dan remaja2 di palestina. saudara kita di sana tentu jauh… jauh.. sekali perbedaan mentalnya dengan saya di sini.
jangankan mereka, membandingkan dengan anak2 tetangga saja sudah cukup jauh.
4 orang anak itu, mentalnya sudah cukup terbanting akan tragedi2 yang terjadi selama hidup mereka. memaksa untuk menjadi tua sebelum waktunya. mungkin kisah ini tak lebih hebat dari anak yang merawat ayah atau ibunya yang sedang sakit, atau anak yang harus berjuang sendirian melawan kerasnya hidup. tentu mereka lebih hebat. tapi, saya hanya melihat mereka di tv, dan saya hanya bisa mendengar dan melihat dari jauh, tanpa bisa ikut arus kesedihan yang di alami. tapi tidak dengan kisah ini.
sebut saja ia I, anak tertua yang usiaanya baru mencapai 12 tahun. duduk di kelas dua smp. terbiasa ia menjadi ibu untuk adik2nya, dikala sang ibu pergi meninggalkan rumah tatkala bertengkar dengan sang ayah.
seringkali, karena ia anak tertua, masa bermainnya dihabiskan untuk membantu sang ibu, mulai dari mencuci, masak, menyapu dan pekerjaan rumah tangga lain.
ketika itu, sang ibu tengah berada di rumah sakit, akan melahirkan.
tinggal lah 4 anak itu di rumah, di tengah bulan ramadhan,
mereka bukan anak mental pengemis, sungguh, ketika kami ajak berbuka bersama di rumah, mereka tak beranjak.. lebih memilih untuk di rumah saja. begitu pun saat sahur, ketika kami masih sibuk menyiapkan masakan, mereka telah selesai mencuci piring sehabis makan.
tak ada tangisan, pertengkaran atau cekcok khas anak2, saling bahu membahu bekerja, tanpa ingin merepotkan yang dewasa.
yah, mental mereka telah terbentuk sejak lama.
menyadari bahwa jika terus berharap pada orang tua, mungkin tak akan menyentuh barang nasi sebutir.
ya, mental.
akan sangat berbeda dengan anak yang penuh limpahan kasih sayang orang tua, yang bisa bermanja2 di setiap saat.
akan berbeda ketika mereka menghadapi masalah, terlihat mana yang tegar, mana yang cengeng dan lari ke pelukan ibunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar