bukan teorema, bukan lema, definisi, sifat, algoritma, dan lain sebagainya.
ini hanya sebuah hipoesis yang masih belum diuji kehomogenitasannya, kenormalitasannya, atau dianalisa dg varians.
namun, berdasarkan analisa beberapa kasus setahun terakhir ini, saya benar2 bisa berhipotesis.
bahwa perasaan itu bergerak dinamis, dia tidak statis,
maka, jangan pernah berpikir bahwa sebongkah perasaan yang dulunya hanya sekecil upil, akan tetaap seperti itu hingga bertahun2 lamanya.
mereka bisa tumbuh dan berkembang pabila diberi nutrisi yang cukup. nutrisi berupa interaksi, sapaan hangat, perhatian, dan lain sebagainya.
mereka juga bisa menyusut, bahkan hilang sama sekali pabila kekurangan nutrisi itu.
mungkin, hal ini yang terjadi pada pasangan yang nikah, cerai, nikah lagi, cerai lagi. mereka tak memberi nutrisi yang cukup untuk perasaan itu.
bongkahan perasaan yang dulunya sebesar everest, jika dibiarkan begitu saja, cepat atau lambat akan semakin kecil hingga ia hilang sama sekali.
dan mungkin yang terjadi pada pasangan yang hingga usia lanjut masih tetap seperti dulu adalah, bongkahan perasaan itu terus diberi nutrisi. dan, mungkin namanya bukan lagi cinta, tapi lebih ke rasa sayang.
tentunya, hal ini terjadi pada pasangan dg ikatan legal dari kua.
lantas, bagaimana yang hanya memiliki label ilegal (bagi saya pribadi) atau yang biasa disebut dg pacaran?
well, mungkin saya tidak mau membahasnya lagi.
tapi, buat saudara2 saya yang kini merasakan sebongkah perasaan itu hadir dalam hati, segera sadari dan ambil keputusan.
bila merasa masih muda, belum ingin menempuh jenjang kehidupan yang lebih tinggi, maka lebih baik biarkan bongkahan itu menciut, karena, akan menimbulkan dampat yang cukup dramatis bagi kehidupan.
namun, jika sudah merasa matang, dan siap menempuh hidup baru, maka persiapkanlah. jangan menunda hingga bertahun2 lamanya
ini hanya sebuah hipoesis yang masih belum diuji kehomogenitasannya, kenormalitasannya, atau dianalisa dg varians.
namun, berdasarkan analisa beberapa kasus setahun terakhir ini, saya benar2 bisa berhipotesis.
bahwa perasaan itu bergerak dinamis, dia tidak statis,
maka, jangan pernah berpikir bahwa sebongkah perasaan yang dulunya hanya sekecil upil, akan tetaap seperti itu hingga bertahun2 lamanya.
mereka bisa tumbuh dan berkembang pabila diberi nutrisi yang cukup. nutrisi berupa interaksi, sapaan hangat, perhatian, dan lain sebagainya.
mereka juga bisa menyusut, bahkan hilang sama sekali pabila kekurangan nutrisi itu.
mungkin, hal ini yang terjadi pada pasangan yang nikah, cerai, nikah lagi, cerai lagi. mereka tak memberi nutrisi yang cukup untuk perasaan itu.
bongkahan perasaan yang dulunya sebesar everest, jika dibiarkan begitu saja, cepat atau lambat akan semakin kecil hingga ia hilang sama sekali.
dan mungkin yang terjadi pada pasangan yang hingga usia lanjut masih tetap seperti dulu adalah, bongkahan perasaan itu terus diberi nutrisi. dan, mungkin namanya bukan lagi cinta, tapi lebih ke rasa sayang.
tentunya, hal ini terjadi pada pasangan dg ikatan legal dari kua.
lantas, bagaimana yang hanya memiliki label ilegal (bagi saya pribadi) atau yang biasa disebut dg pacaran?
well, mungkin saya tidak mau membahasnya lagi.
tapi, buat saudara2 saya yang kini merasakan sebongkah perasaan itu hadir dalam hati, segera sadari dan ambil keputusan.
bila merasa masih muda, belum ingin menempuh jenjang kehidupan yang lebih tinggi, maka lebih baik biarkan bongkahan itu menciut, karena, akan menimbulkan dampat yang cukup dramatis bagi kehidupan.
namun, jika sudah merasa matang, dan siap menempuh hidup baru, maka persiapkanlah. jangan menunda hingga bertahun2 lamanya