Laksana pil pahit yg mesti ditelan, nasihat pun kadang
terasa menyakitkan. Walau pada hakikatnya ia dapat menyembuhkan, tapi proses
untuk memasukkannya ke dalam yg memayahkan.
Sehingga, manusiawi barangkali ketika ada yg bereaksi keras
dalam menanggapinya. Maka, mesti disadari oleh para penasihat yg hendak
memperbaiki sahabat yg keliru, hendaknya tak merubah ikatan ukhuwah yg telah
terjalin. Pun apatah lagi jika yg dinasihati tak begitu akrab dengan penasihat,
luka yg diakibatkan mungkin bisa lebih besar dan dalam pabila tak pandai
merangkai kata.
Namun salah jika tak secuil pun peringatan keluar saaat
sahabat keliru. Bukan sahabat namanya, bukan saudara namanya.
Dan mesti disadari pula oleh yg dinasihati, bahwa
bagaimanapun cara keluarnya nasihat itu, betapa pun sulit memasukkan dan
memaknainya, maka jika itu hal yg mampu memperbaiki kita, maka, patutkah untuk
marah dan bereaksi keras?
Ketika kita bisa terbangun menjadi jauh lebih baik, bukankah
kata terimakasih jauh lebih pantas diucapan dibanding cacian balik yg
menyakitkan?
Memang, seyogyanya tak ada manusia yg sempurna, tak ada aib
yg tak diperbuat, walau secuil. Namun bukan alasan untuk tak menerima nasihatnya,
kebaikan hatinya untuk membersamai kita di jalan kebenaran.
Memang, tak pernah kita tau isi hati dan niat sang
penasihat, tapi, apakah niat tersebut berpengaruh pada nasihat yg ia ucapkan
ketika nasihat itu semurninya bertujuan untuk kebaikan?
Toh, niat itu, apakah sang penasihat ingin mencela, atau
menunjukkan dirinya hebat dengan nasihat2nya, bukan tugas kita tuk menilai. Toh
kita tak tau isi hati orang yg sesungguhnya, kita tak pernah tau. Itu urusan
Allah. Cukup!
Seandainya hati kita lapang untuk menerima nasihatnya,
menyadari bahwa diri ini sudah sangat layak ditegur, maka bukankah indah dan
terasa hangat di dada? Ikatan ukhuwah yg kian erat dengan adanya niat bersama
dalam jalanNya.
Maka, kita sadar bahwa sesunggguhnya, penasihat sangat baik
sekali, tak egois, tak mau dia ke surge sendiri saja. Sahabatnya harus ada,
ikut bersama agar dapat merasakan bersama,
Indah bukan?
#sindiran untuk diri sendiri