tadi pagi, kemaren, berita tentang anggota DPR terus terdengar
gaungnya, di fb, twitter, sudah banyak yang berkoar2 tentang mereka.
hanya melihat sih, memangnya saya bisa apa?
dari melihat itu saya bisa menganalisis, kenapa sampai beribu jiwa terganggu hanya karena tidak bisa menjadi orang yang menyalurkan aspirasi rakyat.
kalau dipikir dengan otak kekanakan saya sih, memangnya kenapa kalau tidak duduk di DPR, kalau memang niatnya menjadi penyalur aspirasi, bukankah menjadi anggota DPR hanya salah satu jalan,? masih banyak kok jalan lain, seperti menjadi penulis (menulisnya gak mesti di buku, bisa di twitter, fb, blog, dll), penyair, penyanyi, dan masih banyak lagi. lalu kenapa sampai segitunya ingin menjadi penyalur aspirasi lewat menjadi anggota.
ohh, ternyata, dan baru saya sadari. ternyata iming-iming ketika menjadi anggota adalah diberikannya sederet fasilitas yang sangat memadai. kalau gitu, siapa yang gak mau coba? kerjanya mudah, rapat tinggal tidur saja, atau mangkir, aspirasi rakyat? masa bodo ah, toh mereka juga nggak tau.
hem, pantas. sangat pantas untuk orang-orang yang niatnya hanya untuk itu menjadi sangat depresi ketika tidak mendapat banyak suara. bayangkan saja, puluhan bahkan ratusan juta uang telah dikerok, tapi hasilnya? nihil.
begitulah, andai saja kalian bisa meniatkan benar-benar ingin menjadi penyalur aspirasi, tanpa iming-iming apapun,
andai saja kalian telah mengazzamkan bahwa kalian akan bekerja dengan sungguh2, mengemban amanah yang di berikan,
andai saja kalian tidak tergiur dengan kenikmatan dunia, dan lebih mengutamakan amalan itu untuk akhirat,
maka, mungkin tidak akan begini jadinya. tidak perlu menjadi sangat depresi.
mungkin, tidak perlu kalian mengeluarkan uang berjuta-juta untuk menarik suara, toh, jika benar2 dilakukan untuk membantu rakyat, seharusnya sudah dari dulu, jauuhh sebelum kalian mengajukan diri sebagai calon wakil rakyat, sudah dilakukan, sehingga, suara rakyat akan terhimpun dengan sendirinya untuk kalian,
intinya di sini adalah kerja ikhlas, niatkan dengan ikhlas, maka insya Allah,akan di mudahkan.
ya, jika tulisan ini menyinggung saudara2, karena ada kata2 yang cukup kasar -mungkin- saya mohon maaf,
saya hanya anak ingusan yang mencoba menjadi penyalur aspirasi kecil-kecilan, :D.
hanya melihat sih, memangnya saya bisa apa?
dari melihat itu saya bisa menganalisis, kenapa sampai beribu jiwa terganggu hanya karena tidak bisa menjadi orang yang menyalurkan aspirasi rakyat.
kalau dipikir dengan otak kekanakan saya sih, memangnya kenapa kalau tidak duduk di DPR, kalau memang niatnya menjadi penyalur aspirasi, bukankah menjadi anggota DPR hanya salah satu jalan,? masih banyak kok jalan lain, seperti menjadi penulis (menulisnya gak mesti di buku, bisa di twitter, fb, blog, dll), penyair, penyanyi, dan masih banyak lagi. lalu kenapa sampai segitunya ingin menjadi penyalur aspirasi lewat menjadi anggota.
ohh, ternyata, dan baru saya sadari. ternyata iming-iming ketika menjadi anggota adalah diberikannya sederet fasilitas yang sangat memadai. kalau gitu, siapa yang gak mau coba? kerjanya mudah, rapat tinggal tidur saja, atau mangkir, aspirasi rakyat? masa bodo ah, toh mereka juga nggak tau.
hem, pantas. sangat pantas untuk orang-orang yang niatnya hanya untuk itu menjadi sangat depresi ketika tidak mendapat banyak suara. bayangkan saja, puluhan bahkan ratusan juta uang telah dikerok, tapi hasilnya? nihil.
begitulah, andai saja kalian bisa meniatkan benar-benar ingin menjadi penyalur aspirasi, tanpa iming-iming apapun,
andai saja kalian telah mengazzamkan bahwa kalian akan bekerja dengan sungguh2, mengemban amanah yang di berikan,
andai saja kalian tidak tergiur dengan kenikmatan dunia, dan lebih mengutamakan amalan itu untuk akhirat,
maka, mungkin tidak akan begini jadinya. tidak perlu menjadi sangat depresi.
mungkin, tidak perlu kalian mengeluarkan uang berjuta-juta untuk menarik suara, toh, jika benar2 dilakukan untuk membantu rakyat, seharusnya sudah dari dulu, jauuhh sebelum kalian mengajukan diri sebagai calon wakil rakyat, sudah dilakukan, sehingga, suara rakyat akan terhimpun dengan sendirinya untuk kalian,
intinya di sini adalah kerja ikhlas, niatkan dengan ikhlas, maka insya Allah,akan di mudahkan.
ya, jika tulisan ini menyinggung saudara2, karena ada kata2 yang cukup kasar -mungkin- saya mohon maaf,
saya hanya anak ingusan yang mencoba menjadi penyalur aspirasi kecil-kecilan, :D.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar