well,
lagi2, ini yang saya bahas di sini. bukannya apa-apa, hanya saja,
seakan pacaran telah menjadi sebuah prestasi di kalangan remaja (untuk
sd, smp dan sma).
okey, that’s fine, jika saja hal itu tidak mengganggu saya. wew„ egois ya?? bukan.. bukan begitu maksudnya. begini, saya tak punya hak untuk mengatur hidup orang, melarang mereka pacaranlah, apalah, bukan hak saya untuk itu. mungkin kewajiban saya di sini hanya memberikan informasi tentang mengapa pacaran itu tidak ada dalam agama kita.
oke, jadi, saya bukannya egois ya ;) hanya tidak ingin membuat konflik
nah, lanjut ke pembahasannya.
tadi, ketika sedang mengajar, ada murid saya, sebut saja bunga, masih sd loh, katanya gini “eh, aku udah ada cowok”„
nah loh, ko jadi bangga gitu? —”
sebelum-sebelumnya juga, malah udah ngmongin mantan2 segala -_-
nah, itu sd, apa jadinya mereka kalau masa kanak2 di isi dengan hal2 dewasa macam itu. seharusnyakan mereka masih menikmati permainan anak2, bukannya main pacaran2 :|
dan jadi prestasi pula. yang nggak punya cowok di anggap culun kali ya.
begitu pula yang smp, dan pastinya lebih parah, karena masa itu adalah masa ababil. (untung saja saya sudah melewatinya)
masalahnya adalah, ada perilaku2 yang berubah ketika mulai pcaran. seperti murid saya yang lain, sebut saya mawar. jadi sering ngomngin cowoknya, belajarnya kurang, ah, padahal sebelum itu, rajinnya minta ampun.
tentu ini masalah bagi saya.
tapi, saya hanya sebatas guru les mereka. masih terhitung abg pula. pantaskah saya memberikan wejangan agar mereka nggak usah dulu terjerumus dalam pergaulan itu?
saya hanya bisa terdiam, mendengarkan, dan mengumpulkan informasi. mungkin, nanti, ketika saya sudah menjadi guru sungguhan, wejangan itu akan saya terapkan.
okey, that’s fine, jika saja hal itu tidak mengganggu saya. wew„ egois ya?? bukan.. bukan begitu maksudnya. begini, saya tak punya hak untuk mengatur hidup orang, melarang mereka pacaranlah, apalah, bukan hak saya untuk itu. mungkin kewajiban saya di sini hanya memberikan informasi tentang mengapa pacaran itu tidak ada dalam agama kita.
oke, jadi, saya bukannya egois ya ;) hanya tidak ingin membuat konflik
nah, lanjut ke pembahasannya.
tadi, ketika sedang mengajar, ada murid saya, sebut saja bunga, masih sd loh, katanya gini “eh, aku udah ada cowok”„
nah loh, ko jadi bangga gitu? —”
sebelum-sebelumnya juga, malah udah ngmongin mantan2 segala -_-
nah, itu sd, apa jadinya mereka kalau masa kanak2 di isi dengan hal2 dewasa macam itu. seharusnyakan mereka masih menikmati permainan anak2, bukannya main pacaran2 :|
dan jadi prestasi pula. yang nggak punya cowok di anggap culun kali ya.
begitu pula yang smp, dan pastinya lebih parah, karena masa itu adalah masa ababil. (untung saja saya sudah melewatinya)
masalahnya adalah, ada perilaku2 yang berubah ketika mulai pcaran. seperti murid saya yang lain, sebut saya mawar. jadi sering ngomngin cowoknya, belajarnya kurang, ah, padahal sebelum itu, rajinnya minta ampun.
tentu ini masalah bagi saya.
tapi, saya hanya sebatas guru les mereka. masih terhitung abg pula. pantaskah saya memberikan wejangan agar mereka nggak usah dulu terjerumus dalam pergaulan itu?
saya hanya bisa terdiam, mendengarkan, dan mengumpulkan informasi. mungkin, nanti, ketika saya sudah menjadi guru sungguhan, wejangan itu akan saya terapkan.
*tulisan ini bukan ingin menunjukkan ketidaksetujuan saya dengan hal satu ini, saya hanya tidak suka dengan dampak yang ditimbulkannya :)
so, jika ada yang tersinggung, mohon dimaafkan
<3 peace
Tidak ada komentar:
Posting Komentar