bukan perkara yang mudah memang untuk memahami arti cinta yang sesungguhnya.
jika itu hanya menyukai seseorang, ingin selalu dekat dgnya, tidak mau pisah, bahkan sampai rela melawan orang tua (dalam semesta non pernikahan) apakah bisa di sebut cinta?
inilah yang sering disalah artikan remaja saat ini. melihat cinta hanya dari sudut pandang kelabilan mereka. bahwa cinta haruslah memiliki, bahwa cinta adalah segalanya, bahwa cinta artinya MEMILIKI PACAR.
weww, parah banget kalau ngeliat fenomena anak smp yg pacaran sekarang, dengan mengatasnamakan cinta tentunya. well, bukan masalah pacar atau bukan tentunya, tapi kelakuan mereka dan dampaknya. terserah namanya apa, ttm, hts, teman dekat, kakak adek, atau apalah, yang jelas, jika didalamnya ada perilaku2 yang seharusnya tidak dilakukan di usia mereka, ya, tetap saja salah. belum lagi dampaknya. galau, malas belajar, beda fokus, dan lain2. nah, yang ini sudah saya lihat sendiri faktanya.
lagian, masa remaja tetap indah kok meskipun tidak diwarnai dengan hal2 semacam itu.
jangan heran, baik di kota, maupun di desa, anak smp nikah karena mba itu udah biasa. (naudzubillah). akhirnya? ya putus sekolah, masa depan nggak jelas, kan rugi.
"tapi kami nggak ngaapa-ngapain kok" iya detik itu kalian bisa bilang begitu, nanti siapa yg tau. asal tau aja ya, syaitan itu ada di mana2, yang udah akhwar-ikhwan, yg nikahnya tinggal seminggu lagi aja bisa terjerumus, apalagi .. ah sudahlah.
saya tidak berhak menjugde bahwa yg pacaran itu buruk, bukan saya juga yg berhak menentukan mereka berdosa atau tidak, karena saya tidak bekerja di manajemen dosa, tapi, lebih baik dipikirin lagi deh, di cari2 lagi ilmunya, di analisis lagi baik dan buruknya.
tulisan ini untuk remaja2 yg masih duduk di sma, smp bahkan sd yg mungkin ngebet banget pengen pacaran.
kalau buat yg tingkatan kuliah, ntar dulu ya, nunggu saya juga melewati masa itu :))
semoga bermanfaat
jika itu hanya menyukai seseorang, ingin selalu dekat dgnya, tidak mau pisah, bahkan sampai rela melawan orang tua (dalam semesta non pernikahan) apakah bisa di sebut cinta?
inilah yang sering disalah artikan remaja saat ini. melihat cinta hanya dari sudut pandang kelabilan mereka. bahwa cinta haruslah memiliki, bahwa cinta adalah segalanya, bahwa cinta artinya MEMILIKI PACAR.
weww, parah banget kalau ngeliat fenomena anak smp yg pacaran sekarang, dengan mengatasnamakan cinta tentunya. well, bukan masalah pacar atau bukan tentunya, tapi kelakuan mereka dan dampaknya. terserah namanya apa, ttm, hts, teman dekat, kakak adek, atau apalah, yang jelas, jika didalamnya ada perilaku2 yang seharusnya tidak dilakukan di usia mereka, ya, tetap saja salah. belum lagi dampaknya. galau, malas belajar, beda fokus, dan lain2. nah, yang ini sudah saya lihat sendiri faktanya.
lagian, masa remaja tetap indah kok meskipun tidak diwarnai dengan hal2 semacam itu.
jangan heran, baik di kota, maupun di desa, anak smp nikah karena mba itu udah biasa. (naudzubillah). akhirnya? ya putus sekolah, masa depan nggak jelas, kan rugi.
"tapi kami nggak ngaapa-ngapain kok" iya detik itu kalian bisa bilang begitu, nanti siapa yg tau. asal tau aja ya, syaitan itu ada di mana2, yang udah akhwar-ikhwan, yg nikahnya tinggal seminggu lagi aja bisa terjerumus, apalagi .. ah sudahlah.
saya tidak berhak menjugde bahwa yg pacaran itu buruk, bukan saya juga yg berhak menentukan mereka berdosa atau tidak, karena saya tidak bekerja di manajemen dosa, tapi, lebih baik dipikirin lagi deh, di cari2 lagi ilmunya, di analisis lagi baik dan buruknya.
tulisan ini untuk remaja2 yg masih duduk di sma, smp bahkan sd yg mungkin ngebet banget pengen pacaran.
kalau buat yg tingkatan kuliah, ntar dulu ya, nunggu saya juga melewati masa itu :))
semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar