Kamis, 17 April 2014

my inspiring mother

saya belum bisa habis berpikir, bagaimana bisa beliau mengerjakan semua itu ketika saya tidak di rumah. memasak, mencuci, menyapu, pun masih sempat membuat kue kalau libur.
padahal capek loh, saya pernah beberapa kali ketika libur dan ibu pergi, lalu mengerjakn semua itu sendiri, capek.
dari pengalaman masa lalu beliau yang pahit, saya sering mendapatkan wejangan.
waktu saya baru memasuki usia remaja, beliau sering blang hal horor seperti ini
"bukan ziza kan yg menggenggam nyawa ibu dan bapak? kalau sewaktu2, tiba ibu dan bapak gak ada gimana? biasa ziza hidup kalau nggak bisa kerja?"
dari situlah ibu mulai mendidik kami, untuk bisa hidup walau tanpa mereka. bisa masak, bisa mencuci, beresin rumah, kerja rapi, bersih dan cari uang.
kemudian ketika mulai beranjak dewasa, nasihatnya beda lagi, gini nih “kalau gak belajar masak, gimana nanti udah nikah? iya kalau mertuanya gak neko2. kalu suaminya gak aneh2, kalau punya uang, kalau nggak?”
dan mulailah kami belajar asak dengan lebih giat lagi.
begitulah cara ibu mendidik kami, bukan menyiksa, bukannya tidak sayang, tapi, justru karena sayang itulah beliau memberi kami didikan seperti itu.
beliau wanita yang kuat, dan saya mungkin tak bisa sekuat beliau menghadapi semua kisah hidup yang demikian dramatis.
saya terinpirasi dari cara mengajar anak2 di sekolah, membuat mereka yang nakalnya minta ampun, kini menjadi anak yang baik dan penurut. mereka tidak takut pada ibu, mereka sayang sekali padanya, saya bisa lihat dari sikap mereka.
jika ada yang berbuat salah, ibu tidak marah, beliau lebih suka menyindir dan membuat si pelaku sadar dengan sendirinya.
beliau tidak melarang, beliau malah sering menganjurkan, bahkan untuk hal2 yang harusnya beliau larang, prinsipnya begini, anak akan semakin penasaran ketika di larang,
pernah suatu hari, ada muridnya yang berkelahi, bukannya melerai, ibu malah memberikan sapu sebagai senjata buat mereka,
kalau ada yang tidak mengerjakan PR, ibu malah bilang begini “bagus deh, jadi murid ibu berkurang kelas 6 nanti “
ibu juga gak suka orang yang mengeluh, kalau ada muridnya yang mengeluh karena banyak tugas, beliau lebih suka bilang gini “mau gak banyak tugas, ya gak usah sekolah,”
betul juga, dan ibu pun sering bialng itu ke saya.
saya suka prinsip ibu tentang mengajar, beliau bilang, ibu mengajar, dengan sangat baik, tidak pernah membolos, mengajar dengan sungguh2, itu karena ibu bersyukur pada Tuhan atas apa yang telah Dia berikan ke ibu, tak perlu ibu membawa cangkul ke kebun, ke sawah, pakaian ibu rapi, wangi, sepatu ibu besih, jadi, ibu hanya bersyukur saja, makanya ibu mengajar dengan sebaik2nya..
ya, masih banyak, sangat banyak hal yg ingin teruangkap namun tak bisa terungkapkan.
ibu, my best inspiring mother

Tidak ada komentar:

Posting Komentar