SISTEM PERSAMAAN LINIER
Sebelum
masuk ke pengertian system persamaan linier, terlebih dahulu akan dibahas hal
ini:
Berbicara
tentang Matematika, kita mengenal logika atau cara berfikir menggunakan kalimat
matematika. Kalimat Matematika ada dua, yaitu: Kalimat Terbuka dan Kalimat
Tertutup. Lalu, apa yang dimaksud dengan Kalimat Terbuka dan Kalimat Tertutup?
1.
Kalimat terbuka
Kalimat terbuka adalah kalimat yang memuat peubah atau variable, sehingga belum dapat di tentukan benar atau salahnya.
Sebuah kalimat terbuka berubah menjadi pernyataan bila peubahnya diganti oleh suatu anggota semesta pembicaraan. Anggota semesta pembicaraan yang bila menggantikan peubah dalam suatu kalimat terbuka menjadi pernyataan yang benar disebut penyelesaian dari kalimat terbuka tersebut. Himpunan yang terdiri dari semua penyelesaian suatu kalimat terbuka disebut himpunan penyelesaian kalimat terbuka tersebut.
Contoh :
a. Air laut warnanya hijau
b. X + 4 = 8
2. Kalimat tertutup
Kalimat tertutup adalah kalimat pernyataan yang nilai kebenarannya sudah pasti.
Contoh :
a. 5 + 5 = 10
b. Agnes Monica adalah seorang wanita
Kalimat terbuka adalah kalimat yang memuat peubah atau variable, sehingga belum dapat di tentukan benar atau salahnya.
Sebuah kalimat terbuka berubah menjadi pernyataan bila peubahnya diganti oleh suatu anggota semesta pembicaraan. Anggota semesta pembicaraan yang bila menggantikan peubah dalam suatu kalimat terbuka menjadi pernyataan yang benar disebut penyelesaian dari kalimat terbuka tersebut. Himpunan yang terdiri dari semua penyelesaian suatu kalimat terbuka disebut himpunan penyelesaian kalimat terbuka tersebut.
Contoh :
a. Air laut warnanya hijau
b. X + 4 = 8
2. Kalimat tertutup
Kalimat tertutup adalah kalimat pernyataan yang nilai kebenarannya sudah pasti.
Contoh :
a. 5 + 5 = 10
b. Agnes Monica adalah seorang wanita
Setelah memahami konsep
di atas, maka, kita akan masuk ke materi system persamaan linier.
Pengertian
Persamaan linear adalah sebuah persamaan aljabar, yang tiap sukunya
mengandung konstanta, atau perkalian konstanta denganvariabel tunggal. Persamaan ini dikatakan linear sebab hubungan
matematis ini dapat digambarkan sebagai garis lurus dalam Sistem koordinat Kartesius. Atau dapat juga dipahami bahwa Persamaan linear adalah persamaan
yang variabelnya paling banyak berpangkat satu.
Bentuk
umum untuk persamaan linear adalah

Dalam
hal ini, konstanta m akan menggambarkan gradien garis, dan konstanta b
merupakan titik potong garis dengan sumbu-y. Persamaan lain, seperti x3, y1/2,
dan
bukanlah persamaan linear

Setelah
mengetahui pengertian dari system persamaan linier, maka, selanjutnya akan kita
bahas jenis dari system persamaan linier.
System
persamaan linier, dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. System persaman linier satu
variable
Persamaan
Linier adalah Kalimat Terbuka yang
memiliki hubungan sama dengan dan Variabelnya berpangkat satu.
Bentuk umum
ax + b = c 0 , x = perubah
System persamaan linear 1
variable adalah persamaan linear yang menggunakan satu variable.
Contoh :
5x + 7 =
17 => variable
yang digunakan adalah variable x.
12y + 3 =
15 => variable yang
digunakan adalah variable y.
6r = 2 +
4
=> variable yang digunakan adalah variable r.
Berikut contoh soalnya
Contoh :
a. 8
+ 4p = 16
8 + 4p = 16
4p =
16 – 8
(pindahkan ruas yang variablenya sama)
4p =
8
P =
8/4
(bagi ruas kanan dengan konstanta p)
P = 2
Jadi , nilai p = 3 dan himpunan
penyelesaian, Hp = {2},
b. 5x
+ 3 = 3x + 5
5x + 3 = 3x + 5
5x – 3x = 5 – 3
(pindahkan ruas
yang variablenya sama)
2x = 2
X =
2/2
(bagi ruas kanan dengan konstanta x)
X = 1
Jadi , nilai x = 1 dan
himpunan penyelesaian, Hp = {1},
c. 8r
– 3 = 21
8r – 3 = 21
8r = 21 +
3
(pindahkan ruas yang variablenya sama)
8r = 24
r =
24/8
(bagi ruas kanan dengan konstanta r)
r = 3
Jadi , nilai r = 3 dan himpunan
penyelesaian, Hp = {3},
Penerapan Untuk Persamaan Linier dalam Sehari-hari
Contoh
Jumlah siswa kelas 2 adalah 40 siswa. Jika jumlah siswa
laki-laki sebanyak 12 siswa, berapa jumlah siswa perempuan.
Jawab
a + 12 = 40
a = 40 -12
a = 28
a = 40 -12
a = 28
b.
Persamaan Linear
Dua Variabel
Persamaan linear dua variabel adalah persamaan yang mengandung dua variabel dimana pangkat/derajat tiap-tiap variabelnya sama dengan satu.
Bentuk umum persamaan linear dua variabel adalah:
ax + by = c
dimana = x dan y adalah variable
Persamaan linear dua variabel adalah persamaan yang mengandung dua variabel dimana pangkat/derajat tiap-tiap variabelnya sama dengan satu.
Bentuk umum persamaan linear dua variabel adalah:
ax + by = c
dimana = x dan y adalah variable
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem persamaan linear dua variabel adalah dua persamaan linear dua variabel yang mempunyai hubungan diantara keduanya dan mempunyai satu penyelesaian. Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel adalah:

dimana a1, a2, b1, b2, c1, dan c2 adalah bilangan real
Catatan:

Sistem persamaan linear dua variabel adalah dua persamaan linear dua variabel yang mempunyai hubungan diantara keduanya dan mempunyai satu penyelesaian. Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel adalah:

dimana a1, a2, b1, b2, c1, dan c2 adalah bilangan real
Catatan:

Setelah kita mengetahui bentuk umum dari system persamaan liniar dua
variable, maka, pasti kita akan menemukan permasalahan matematika, yang penyelesaiannya
membutuhkan system ini. Karena itu, perlu bagi kita untuk mengetahui bagaimana
metode-metode penyelesaian soal dalam bentuk system persamaan liniar dua
variable. Metodenya yaitu:
- Metode grafik
- Metode substitusi
- Metode eliminasi
- Metode gabungan substitusi-eliminasi
Berikut penjelasannya:
1. Metode grafik:
→ gambar grafik untuk tiap persamaan, cara paling mudah: masukkan x = 0, hitung nilai y untuk mendapatkan titik pertama; lalu masukkan y = 0, hitung nilai x untuk mendapatkan titik kedua
→ jika saat dimasukkan x = 0, didapatkan nilai y = 0, untuk mendapatkan titik kedua masukkan nilai x selain 0


→ gambar grafik untuk tiap persamaan, cara paling mudah: masukkan x = 0, hitung nilai y untuk mendapatkan titik pertama; lalu masukkan y = 0, hitung nilai x untuk mendapatkan titik kedua
→ jika saat dimasukkan x = 0, didapatkan nilai y = 0, untuk mendapatkan titik kedua masukkan nilai x selain 0


2. Metode substitusi:
Dari persamaan 1: 2x – y = 8 → 2x – 8 = y
Masukkan ke persamaan 2:
x + 2y = 14
x + 2.(2x – 8 ) = 14
x + 4x – 16 = 14
5x = 14 + 16
5x = 30
x = 30/5 = 6
y = 2x – 8 = 2.6 – 8 = 12 – 8 = 4
Jadi penyelesaiannya: {(6, 4)}
Dari persamaan 1: 2x – y = 8 → 2x – 8 = y
Masukkan ke persamaan 2:
x + 2y = 14
x + 2.(2x – 8 ) = 14
x + 4x – 16 = 14
5x = 14 + 16
5x = 30
x = 30/5 = 6
y = 2x – 8 = 2.6 – 8 = 12 – 8 = 4
Jadi penyelesaiannya: {(6, 4)}
3.
Metode eliminasi:
Eliminasi x: (Persamaan 2 dikali 2)
2x – y = 8
2x + 4y = 28 – (dikurangi karena nilai x-nya sama-sama positif)
–5y = –20
y = –20/–5 = 4
Eliminasi y: (Persamaan 1 dikali 2)
4x – 2y = 16
x + 2y = 14 + (ditambah karena nilai y-nya positif dan negatif)
5x = 30
x = 30/5 = 6
Jadi penyelesaiannya: {(6, 4)}
Eliminasi x: (Persamaan 2 dikali 2)
2x – y = 8
2x + 4y = 28 – (dikurangi karena nilai x-nya sama-sama positif)
–5y = –20
y = –20/–5 = 4
Eliminasi y: (Persamaan 1 dikali 2)
4x – 2y = 16
x + 2y = 14 + (ditambah karena nilai y-nya positif dan negatif)
5x = 30
x = 30/5 = 6
Jadi penyelesaiannya: {(6, 4)}
4. Metode gabungan
(eliminasi-substitusi)
Eliminasi x: (Persamaan 2 dikali 2)
2x – y = 8
2x + 4y = 28 – (dikurangi karena nilai x-nya sama-sama positif)
–5y = –20
y = –20/–5 = 4
Masukkan ke salah satu persamaan, misalnya persamaan 1:
2x – y = 8
2x – 4 = 8
2x = 8 + 4
2x = 12
x = 12/2 = 6
Jadi penyelesaiannya: {(6, 4)}
Eliminasi x: (Persamaan 2 dikali 2)
2x – y = 8
2x + 4y = 28 – (dikurangi karena nilai x-nya sama-sama positif)
–5y = –20
y = –20/–5 = 4
Masukkan ke salah satu persamaan, misalnya persamaan 1:
2x – y = 8
2x – 4 = 8
2x = 8 + 4
2x = 12
x = 12/2 = 6
Jadi penyelesaiannya: {(6, 4)}
5. metode Determinan
Determinan adalah suatu bilangan yang berkaitan dengan
matriks bujur sangkar (persegi).
Untuk
menyelesaikan dengan cara determinan dari bentuk persamaan :
ax + by
= c
px + qy
= r
diubah dalam susunan bilangan sebagai berikut dan diberi
notasi : D, Dx, Dy.
Dengan : D =
= aq – bp

Dx
=
= cq – br

Dy
=
= ar – cp

Kemudian x dan y dapat ditentukan dengan :
x =
dan y = 


Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan :

Jawab:
D =
= 2.1 – 3.3 = 2 – 9 =
-7

Dx =
= 1.1 – 3.5 = 1 – 15 =
-14

Dy
=
= 2.5 – 1.3 = 10 – 3 =
7

x =
=
= 2


y =
=
= -1


Jadi HP = {(2,
-1)}
c. sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
c. sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
1. Bentuk Umum
ax + by + cz = p
dx + ey + fz = q
gx + hy + iz = r
|
a, b, c, d, e, f, g, h, I, p, q,
r ÎR
a, d, g = koefisien dari x
b, e, h = koefisien dari y
c, f, i = koefisien dari z
p, q, r = konstanta
x, y, z = variabel
d. Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Tiga
Variabel
Ada beberapa cara menyelesaikan sistem persamaan linear
tiga variabel, antara lain :
a.
Cara
Gabungan (Eliminasi dan Substitusi)
Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan :

Jawab:


Dari (1) dan (2) eliminir z
x + y – z = 1
2x + y +z = 11 _
3x + 2y = 12 ….. (4)
Dari (2) dan (3) eliminir z
2x + y +z = 11
x + 2y +z = 12 _
x - y = -1 ….. (5)
Dari (4) dan (5)
eliminir y





5x
= 10
x = 2
x = 2 substitusi ke (5)
x
– y = -1
2 – y = -1
-y = -1 – 2
y = 3
x
= 2, y = 3 substitusi ke (1)
x + y – z = 1
2 + 3– z = 1
-z = 1 – 5
z = 4
Jadi
HP = {(2, 3, 4)}
b. Cara Determinan
Sistem persamaan : 

diubah menjadi
bentuk susunan bilangan sebagai berikut dan diberi notasi : D, Dx, Dy,
dan Dz.
D =
Dx =
Dy
=
Dz =





x =
y =
z
=



1) Determinan cara sarrus








+ +
+
2) Determinan cara cramer
D =
= a
- b
+ c




= a(ei-fh) –
b(di-fg) + c(dh-eg)
= aie – afh –
bdi + bfg + cdh – ceg
Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan :

Jawab:








+ +
+








+ +
+
- -
-








+ +
+








+ +
+
x =
=
= 1 y =
=
= -1 z =
=
= 2






Jadi HP ={(1, -1,
2)}
e. Sistem
Persamaan Dua Variabel, Satu
Linear Dan Satu Kuadrat
Bentuk
umum:
y = ax + b
y = px2
+ qx + r
|
dengan a, b, p, q, r ÎR
Secara
umum, langkah-langkah penyelesaian atau himpunan penyelesaian dari sistem
persamaan di atas sebagai berikut :
1. Substitusikan bagian linear y = ax + b ke
bagian kuadrat y = px2 + qx + r, diperoleh :
ax + b
= px2 + qx + r
px2 + qx – ax + r – b = 0
px2 + (q – a)x + (r – b) = 0 (merupakan persamaan dalam x)
2.
Nilai-nilai x pada langkah 1 (jika ada) disubstitusikan ke persamaan y = ax +
b.
Contoh: Selesaikan sistem persamaan : 

Jawab: Dari x – y = 2 ® x = y + 2
x = y + 2 substitusikan ke 

Û (y + 2)2
+ y2 = 20
Û y2 + 4y
+ 4 + y2 = 20
Û 2y2 +
4y + 4 – 20 = 0
Û 2y2 +
4y – 16 = 0
Û y2 + 2y
– 8 = 0
Û (y + 4)(y – 2) = 0
Û y + 4 = 0 atau y - 2 = 0
y = -4 atau y = 2
Untuk y = -4 ® x = -4 + 2 = -2
y = 2
® x = 2 + 2 = 4
Jadi HP = {(-2, -4),(4,2)}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar