Jangan bantu mereka!
Terkadang, sikap orang yang lebih tua suka agak berlebihan,
bukan bermaksud menyalahkan mereka, tapi memang begitulah faktanya. Rasa sayang
membuat mata rabun untuk melihat mana yang baik mana yang justru menyesatkan.
Membantu tentu saja suatu perkara yang baik. Perbuatan
terpuji yang memang diharuskan untuk kita, manusia lakukan. Membantu seperti
apa dulu tapi?
Saya mengajar anak-anak pra SD dan SD kelas 1. Tentu saja,
sebagian besar orang tua mereka juga ikut menemani. Ini bagus, anak akan merasa
mendapat dukungan saat mereka didampingi orang tua, atau saudara. Hanya saja,
saya punya sistem yang agak berbeda dengan segelintir dari mereka. Saya ingin
anak-anak itu bisa sendiri. Mengenal huruf, mengeja, membaca sepatah dua patah
kata karena usaha sendiri. Walau prosesnya lama, tapi dengan usaha itulah sang
anak dapat mengingat lebih lama huruf yang sudah dikenalnya, dan mengeja apa
yang sudah bisa terdeteksi oleh pikiran mereka. Sama sekali saya tak melarang
untuk membantu, tapi, jika berlebihan, kasihan si anak.
Begitu pula saat anak sudah menginjak bangku akhir setiap
jenjang pendidikan. Tak jarang, para tetua ‘membantu’ mengerjakan soal ujian.
Tentu saja, karena mereka ingin anak2nya lulus, nilainya gemilang, lancar
jalannya, namun, ini sangat berbahaya bagi mereka.
Ada baiknya, jika sikap percaya diri anak memang ditumbuhkan
sejak kecil. Percaya diri bukan hanya bicara soal mereka yang mampu belenggak
lenggok di atas panggung, bernyanyi ria di depan khalayak, berbicara dengan
lancar tanpa cela, tapi percaya diri juga bagaimana mereka bisa percaya akan
kemampuan mereka sendiri, tanpa terus mengharapkan bantuan orang lain. Mereka
percaya bahwa apa yang mereka hitung, hapalkan, ingat, terka adalah jawaban
yang tepat. Andaipun jawaban itu salah, peran kita sebagai tetua justru
harusnya memotivasi lagi, bahwa tandanya mereka harus belajar lebih giat,
bukannya meminta ‘pertolongan’ orang lain.
Lagipula, jika pun ingin membantu, bantulah mereka saat
proses pembelajaran, bertahun-tahun sebelum ujian dilaksanakan. Toh itu sangat
membantu banyak, bahkan mungkin sampai mereka dewasa nantinya.
Hai Zizah...
BalasHapuseh, indra rupenye, komen ape ke gitu ndra -,-
BalasHapus