kukun mulai risih dengan orang yang dari tadi terus lalu lalang. masuknya gak pake permisi lagi, hey ini kan rumah gue! begitu teriak kukun, tapi gak satu pun yang peduli dengannya.
gak masalah sih, kukun senang sekali jika ada yang bertamu begitu, tapi, mbok ya permisi dulu kek.
"hih, kenapa sih pada masuk rumah gue, hey, halooo„ gak denger ya,"
saking kesalnya, kukun pergi ke luar dan membanting pintu.
tak urung, orang-orang yang merecoki rumah kukun pun kaget bukan kepalang.
kukun duduk merenung di taman, memandangi bulan yang bersinar cerah, namun tak secerah hatinya.
dulu, tenang sekali, ia hidup damai, tanpa ada yang mengganggu. tapi, semuanya berubah saat.. ah, kok jadi kayak avatar sih
"orang-orang itu, masuk gak permisi, ngendap2 pula, bawa kamera segala, memangnya gue artis," sungut kukun
"kenapa kun,"
suara tegas nan garang tiba-tiba menyapa kukun.
"ah, lu wo, bikin kaget saja,"
"pasti lo lagi mikirin orang yang suka masuk ke rumah2 kita, iya kan?"
"kok tau, iya nih,"
"gue juga keles, gue heran aja, padahal, kita gak gangguin hidup mereka,"
uwo mulai melow, ah, cowok kok mewek sih, kukun tak bisa menjawab apa-apa, wong dia aja bingung. kini mereka berdua hanya menatap rembulan, yang sebagian telah tertutup awan.
menanti jawaban, kapan semua tingkah gila orang-orang rese’ itu akan berakhir?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar