saya suka sayang sama siswa yang punya bakat, tapi harus
dibarengi dengan kelakuannya yang minus, menurut beberapa orang. Sedikit saya
menemukan siswa yang mengerjakan soal matematika dengan mengandalkan logika dan
kemampuan berhitungnya sekaligus. Biasanya, siswa hanya mengandalkan salah
satunya saja, entah kemampuan berhitung, atau hanya logika.
Tapi, saya menemukan siswa
yang kemampuan berhitungnya bagus dan disertai logika yang ‘jalan’. Dia
jadi bisa dengan cepat mengerjakan soal-soal tertentu tanpa berpatokan dengan
rumus.
Hanya saja, karena
kelakuannya, dia jadi diskors dari sekolah. Sayang memang. Saya pun sempat
sedikit kecewa, anak dengan bakat seperti ini, jarang ditemui. Sayang rasanya
jika dia harus distop untuk belajar bersama temanya. Tapi, mau bagaimana, sudah
menjadi aturan sekolah ybs.
Pernah suatu hari, setelah
dia mengerjakan beberapa soal, wajahnya terlihat lelah. kemudian saya bilang
padanya
“ya udah, gak usah belajar
lagi,”
maksudnya bisar dia
istirahat. Tapi, sepertinya dia salah memahami.
“saya juga maunya gitu bu.
Bukan saya yang mau masuk ke sini. Tapi mama. tau kan kalau sudah kena masalah
begini orang tua jadi seperti apa,”
Saya cuma
manggut-manggut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar